Minimalkan Anak Telantar, Lakukan Edukasi Pranikah
By Admin
nusakini.com-Salatiga – Delapan orang balita sedang asyik mewarnai gambar ketika Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mengunjungi Rumah Pelayanan Sosial Anak Balita (RPSAB) Wiloso Tomo Salatiga, Kamis (7/2). Teriakan antusias sontak terdengar begitu mereka menyadari kehadiran rombongan para pejabat.
“Ada tamu banyak,” pekik Rizki kegirangan.
Dengan ceria, bocah laki-laki berusia lima tahun itu langsung menyalami Gus Yasin.
“Lagi bikin gambar apa?” tanyanya sembari mengelus lembut rambut Rizki.
“Mobil dioret-oret,” jawab Rizki sambil nyengir.
Kepolosan Rizki seketika membuat rombongan tertawa. Rizki adalah seorang balita yang ditemukan di Kabupaten Sragen bersama sang ibu, yang terpaksa menjadi gelandangan setelah meninggalkan kampung halamannya di Sumatera. Selama enam bulan terakhir, Rizki dirawat bersama 19 balita lainnya di RPSAB Wiloso Tomo.
Selain bersama Rizki, Gus Yasin juga bersenda gurau dengan Adit yang mulanya tampak serius mewarnai gambar. Sembari mengobrol, bocah laki-laki berusia empat tahun asal Kota Semarang itu akhirnya berhasil memamerkan karya masterpiecenya kepada wakil gubernur. Sebuah gambar mobil berwarna biru muda yang cukup rapi dilukis oleh anak seusianya.
“Jadi anak pintar ya,” pesan putera ulama kharismatik KH Maimoen Zubair itu sembari mencium satu per satu kening para balita.
Puas berinteraksi dengan Rizki, Adit, dan teman sebayanya, Gus Yasin pun menyempatkan diri meninjau ruang bayi yang terletak di lantai dua. Sejumlah ranjang bayi berjajar rapi di sana. Tak ada satupun bayi yang menangis rewel. Beberapa malaikat cilik itu tampak tertidur pulas. Ada pula yang bertingkah menggemaskan ketika menyadari kehadiran tamu istimewa yang mengunjungi mereka.
Senyum ceria Romadhon, bayi laki-laki yang lahir 11 Juni 2018, menggelitik Gus Yasin untuk menggendongnya. Bayi sumeh itu ditemukan di RSUD Tugurejo Semarang pada tahun lalu.
Selain Romadhon, ada pula Anis Nadira, gadis cilik berusia 20 bulan itu begitu disapa langsung lengket dalam pelukan Gus Yasin. Menurut penuturan pengasuh, Firy, Anis pertama kali ditemukan di salah satu rumah sakit di Malaysia. Dia adalah puteri dari salah seorang tenaga migran asal Kabupaten Kendal.
Di usianya yang belia, Anis sempat terinfeksi virus bernama cytomegalovirus (CMV) dan telah melalukan pengobatan. Saat ini Anis bersiap untuk melakukan pengobatan kista yang dideritanya. Dari 20 balita yang dirawat di RPSAB Wiloso Tomo, tujuh di antaranya sudah memiliki orang tua angkat.
Mantan anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah itu prihatin, ketika menyaksikan sebagian dari balita menggemaskan di RPSAB Wiloso Tomo ditelantarkan oleh orang tuanya. Meski ada pula balita yang sengaja dititipkan untuk dirawat di sana karena keterbatasan ekonomi keluarga.
“Dalam hal ini, penting sekali KB sebagai solusinya. Selain itu, edukasi pranikah memang harus diberikan. Pelatihan-pelatihan dari pemerintah sudah dilakukan oleh Kementerian Agama, seperti pelatihan bagaimana membina keluarga, merawat anak, tanggung jawab setelah menikah itu apa saja. Itu harus dipahami sehingga kita bisa meminimalkan penemuan-penemuan balita ini,” pungkasnya.(p/ab)